Sabtu, 19 Juli 2008

APRESIASI DUNIA UNTUK INDONESIA


SBY dimata International


Keberhasilan Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri bebas aktif dalam 2 tahun belakangan ini sangat fantastis. Kewibawaan Indonesia sebagai Negara demokrasi terbesar dengan berpenduduk muslim terbesar didunia, semakin terlihat menunjukan pengaruhnya. Indonesia menjadi lebih outward-looking dengan profil menonjol yang lebih didunia internasional.

Pada tahun 2006, Presiden RI telah menerima 15 kunjungan Kepala Negara dan Pemerintahan besar serta melakukan 11 kali perjalanan keluar negeri untuk kunjungan bilateral dan 6 menghadiri KTT penting diberbagai belahan dunia. Dan satu hal yang menarik dalam setiap kunjungannya Presiden SBY selalu mengaggendakan pertemuan dengan CEO perusahaan terkemuka dunia melalui one-on-one meeting. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia, dengan selalu menekakankan kerjasama konkret diberbagai bidang.

Dalam kurun dua tahun ini juga, Indonesia menjadi tuan rumah KTT Asia Afrika, KTT D-8 dan KTT Tsunami di Jakarta. Presiden SBY juga telah mengambil peran pelopor dalam proses pembentukan KTT Asia Timur (East Asia Summit) yang kemudian diperluas mencakup Australia, Selandia Baru dan India. SBY juga telah berhasil memanfaatkan hubungan baik dengan dua Negara tentangga, antara lain ; keberhasilan mendesak PM Lee Hsien Liong untuk menyetujui melakukan perundingan ekstradisi yang sebelumnya sangat sulit, dan dijadikan tempat bersarang dan berlindung penjarah harta Negara. Dengan PM Australia adanya komitmen untuk membiarkan Australia sebagai “Launching Base” kelompok separatisme Papua.

Dan yang paling menakjubkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan republik ini, Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, setelah memperoleh dukungan suara yang sangat menyakinkan. Mengikuti keberhasilan Indonesia di badan dunia tersebut, diikuti delapan organ penting dunia lainnya, seperti ; Anggota Dewan Hak Asasi Manusia, Anggota Komisi Kemajuan Perdamaian ( Peace Building Commission), Anggota Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc), International Telecommunication Union (ITU), Governing Council UN Habitat, Komisi Pencegahan dan Peradilan Tindak Pidana (Justice and Crime Prevention) Komisi Hukum International, Badan International Pengawasan Obat Bius Dan Obat Terlarang.

Disamping itu Indonesia juga mampu meningkatkan hubungan Indonesia dengan Palestinian Authority, dan mengirimkan satu kontingen pasukan TNI untuk bergabung dalam UNIFIL di Lebanon. Keikut sertaan Indonesia dalam kancah organ penting dunia tersebut, mencerminkan apresiasi dunia terhadap Indonesia sekaligus wujud politik luar negeri bebas aktif Indonesia yang mampu dikembangkan oleh SBY dengan Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatunya. Rangkaian keberhasilan SBY menempatkan pengaruh dan wibawa Indonesia di mata dunia internasional, di harapkan dapat meningkatkan bargaining position Indonesia disetiap persoalan luar negeri dan mengambil manfaat bagi negeri kita yang berdaulat. Ferry Fernanda ( Center Of Nationalism Studies – IND )

Tidak ada komentar: