Jumat, 15 Agustus 2008

PRESTASI SBY DIBIDANG PANGAN


Indonesia Swasembada Beras Untuk Pertamakali Sejak Orba

Untuk pertamakali sejak Orde Baru (Orba), Indonesia mengalami swasembada beras. Prestasi ini dicapai di tengah situasi ekonomi dunia yang tidak menentu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini dalam bagian lain Pidato Kenegaraan serta Keterangan Pemerintah atas RAPBN 2009 Beserta Nota Keuangannya, di depan Rapat Paripurna DPR, Jumat (15/8) pagi, di Gedung DPR/MPR, Jakarta.


Mungkin fakta ini belum banyak diketahui masyarakat. Karenanya pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan kepada Sidang Dewan yang terhormat dan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa, syukur alhamdulillah, pada tahun ini kita kembali mencapai swasembada beras,” kata Presiden SBY. “Ini adalah untuk pertama kalinya sejak masa Orde Baru. Produksi beras kita kini lebih tinggi daripada konsumsi beras nasional.


Itulah sebabnya, juga untuk pertama kali sejak masa Orde Baru, harga beras kita lebih rendah daripada harga beras internasional,” ujar Presiden, disambut aplaus panjang peserta sidang paripurna.Presiden SBY mengatakan, surplus beras ini harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. “Dalam suasana krisis pangan global ini, kita harus memperkuat stok pangan nasional kita.


Pemerintah telah menetapkan bahwa stok beras nasional ditingkatkan hingga mencapai 3 juta ton, dari sebelumnya hanya 1 juta ton. Barulah setelah itu, kita berbicara tentang kemungkinan ekspor beras. Stok beras yang kuat ini akan menjamin ketahanan pangan kita, sekaligus stabilitas harga beras pada tingkatan yang terjangkau oleh masyarakat luas,” ujar Presiden SBY. Yang penting, lanjut Presiden, dalam kondisi yang sulit ini kita harus menghindari sikap saling menyerang dan menjatuhkan demi tujuan politik sesaat. "Sebaliknya, kita justru harus optimis dan dapat bekerjasama bahu-membahu mengubah krisis menjadi peluang, demi kebaikan rakyat Indonesia," Presiden menegaskan. (win)

Tidak ada komentar: