Rabu, 18 Maret 2009

MEGA TENTANG BLT

Bu Mega, akhir-akhir ini mengkritik pedas kebijakan BLT sebagai “mendidik kita untuk menjadi bangsa pengemis”.




Apa tanggapan Pak SBY ? ; Tidak ada satupun kebijakan yang mendapatkan dukungan 100%. Selalu ada pro-kontranya.Ini terjadi di negara mana pun. Toh saya harus memilih di antara opsiyang tersedia, yang telah kita pikirkan masak-masak, untuk menjadi kebijakan.Alasannya jelas. BLT, atau cash transfer hanya diberikan kepada golonganmasyarakat yang sungguh mengalami beban hidup yang berat akibat kenaikanBBM ini. Inipun sementara sifatnya. Dewasa ini, ada bermacam-macam bentuk bantuanyang pemerintah berikan untuk meringankan beban keluarga miskin dansetengah miskin.




Tentang “mendidik sebagai bangsa pengemis”?Istilah itu menyakitkan. Saudara-saudara kita yang miskin itu tidak ada yang maumenjadi pengemis. Karena terpaksa, dan memang sungguh memerlukan, merekamenerima BLT itu. UUD 1945 mengamanatkan kepada negara untuk membantufakir miskin. Agama juga mewajibkan pemeluknya untuk membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan.



BLT ini juga diberikan di negara-negara maju,meskipun dengan istilah yang berbeda-beda, seperti di Jepang, Amerika Serikat,Meksiko, Iran dan negara-negara lain. Apa pemerintah di negara-negara itu mendidikbangsanya untuk menjadi bangsa pengemis? (Jurnas 2009)

Tidak ada komentar: