Sabtu, 22 November 2008

PERTANIAN DAPAT SUBSIDI 33 T


Subsidi Pertanian Rp 33 T

"Tahun 2005 subsidi pertanian Rp. 9 trilyun, tahun ini Rp. 29 trilyun, tahun depan insya Allah DPR- RI dan pemerintah sudah setuju angkanya Rp.33 trilyun," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara panen padi hibrida di Situ Mekar, Sukabumi, Jawa Barat.Presiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan bekerja keras sehingga pada tahun ini Indonesia bisa swasembada beras dan jagung.”Mari kita juga berterima kasih untuk semua pihak di seluruh Indonesia, para petani, penyuluh, pimpinan daerah yang bekerja keras untuk meningkatkan produksi pangan," tambah Presiden sambil menjelaskan bahwa Menteri Pertanian Anton Apriyantono tidak ikut dalam panen padi di Sukabumi ini karena mendapat tugas kenegaraan ke Australia.


Presiden memaparkan hasil yang dicapai selama 4 tahun memimpin, berdasarkan data dari menteri dan pejabat terkait: "Tahun 2005 produksi beras kita seluruh Indonesia 51 juta ton gabah kering giling. Tahun 2006 naik 54 juta ton atau naik, 0,56 persen. Tahun 2007 naik lagi menjadi 57 juta ton. Ini kenaikan tertinggi dalam waktu dua belas tahun," kata Presiden disambut aplaus panjang ribuan petani dan undangan yang hadir.
Sedangkan pada tahun 2008 ini, lanjut Presiden SBY, insya Allah menurut perhitungan BPS, produksi padi kita akan mencapai lebih dari 60 juta ton dengan kenaikan 5,46 persen sejarah mencatat rekor baru. "Mari kita pertahankan," kata Presiden
.

Kalau kita tidak mengimpor beras lanjutnya, dan mudah-mudahan kita bertahan, pertama kita tidak kehilangan devisa karena membeli itu dalam bentuk dollar. Karena itu menyedot devisa kita. Kedua, kalau harga di dunia gonjang-ganjing, membelinya pun mahal sekali. Uang kita tersedot membeli yang mahal itu. Kalau kita tidak mengimpor, perdagangan dalam negeri lebih bagus, lebih baik untuk pertaniannya, utamanya beras dan kehormatan kita sebagai bangsa meningkat. ( SINAR TANI. SMS ke : 0815 8441 4991)

Tidak ada komentar: